Pendahuluan
Manusia hakikatnya adalah makhluk sosial, arti dari
makhluk sosial adalah makhluk yang tidak dapat hidup tanpa orang lain dengan
kata lain kita semua hidup saling berkaitan dan tidak dapat dilepaskan satu
sama lainnya. Dewasa ini perkembangan teknologi terjadi sangat pesat dan setiap
penggiat teknologi selalu berlomba untuk berinovasi dalam menciptakan teknologi
terbaru dan tercanggih, perkembangan teknologi itu membawa dampak positif dan negatif.
Salah satu dampak negatif dari perkembangan teknologi adalah timbulnya
ketergantungan manusia pada teknologi dan saya akan sedikit membahas pada
makalah ini.
Pembahasan
“Manusia
Sebagai Makhluk Sosial”
Manusia dikatakan mahluk sosial yaitu mahluk yang di dalam
hidupnya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Manusia
dikatakan mahluk sosial, juga di karenakan pada diri manusia ada dorongan untuk
berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial (social need)
untuk hidup berkelompok dengan orang lain. Seringkali didasari oleh kesamaan
ciri atau kepentingan masing-masing. Misalnya, orangkaya cenderung berteman
dengan orang kaya. Orang yang berprofesi sebagai artis, cenderung mencari teman
sesama artis.
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia membutuhkan
orang lain dan lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi.
Bersosialisasi disini berarti membutuhkan lingkungan sosial sebagai salah satu
habitatnya maksudnya tiap manusia saling membutuhkan satu sama lainnya untuk
bersosialisasi dan berinteraksi. Manusia pun berlaku sebagai makhluk
sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat
tinggalnya.Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan
lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi
kelangsungan hidup sejenisnya. Namun potensi yang ada dalam diri manusia itu
hanya mungkin berkembang bila ia hidup dan belajar di tengah-tengah manusia.
Untuk bisa berjalan saja manusia harus belajar dari manusia lainnya.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin
bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan
tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh
potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan,
bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan,
yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitikberatkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:
1. Dorongan untuk makan.
2. Dorongan untuk mempertahankan diri.
3. Dorongan untuk melangsungkan jenis.
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitikberatkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:
1. Dorongan untuk makan.
2. Dorongan untuk mempertahankan diri.
3. Dorongan untuk melangsungkan jenis.
Dari
tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam perkembangannya sebagai
seorang makhluk sosial dimana antar individu merupakan satu komponen yang
saling ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat
ditentukan oleh peran manusia sebagai makhluk sosial.
Dalam
perkembangannya manusia juga mempunyai kecenderungan sosial untuk meniru dalam
arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari:
1. penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah pengetahuan.
2. penghematan tenaga dimana ini merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja manusia dalam masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok tetapi juga terjadi didalam kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.
Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosialadalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :
1. penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah pengetahuan.
2. penghematan tenaga dimana ini merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja manusia dalam masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok tetapi juga terjadi didalam kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.
Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosialadalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :
1. Tekanan emosional, ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain.
2. Harga diri yang
rendah, ketika kondisi seseirang berada di dalam kondisi yang direndahkan maka
aka memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain karena
kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih sayang dari
orang lain atau dukungan moral untuk kondisi seperti semula
3. Isolasi Sosial, orang
yang terisolasi harus berinteraksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran
agar terbentuk situasi yang harmonis.
Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam
kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya.
Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan
dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang interdependensi. Di dalam
kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan
hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan
interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti
positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari
nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh
interaksi antarindividu. Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak
pribadi demi kepentingan bersama Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan
yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian
yang tidak mungkin dibuat sendiri.
Tidak hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga
mempunyai perasaaan emosional yang ingin diungkapkan kepada orang lain dan
mendapat tanggapan emosional dari orang lain pula. Manusia memerlukan
pengertian, kasih sayang, harga diri pengakuan, dan berbagai rasa emosional
lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia
berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatanan kehidupan
bermasyarakat.
Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kantmengatakan, “manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan”. Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekana
Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kantmengatakan, “manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan”. Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekana
Cooley berpendapat bahwa
looking-glass self terbentuk melalui tiga tahap.
Pada tahap pertama,
seseorang mempunyai presepsi mengenai pandangan orang lain terhadapnya.
Tahap kedua, seseorang
mempunyai presepsi mengenai penilaian orang lain terhadap orang lain terhadap
penampilannya.
Tahap ketiga, seseorang
mempunyai perasaan terhadap apa yang dirasakannya yang tinggi sebagai penilaian
orang lain terhadapnya itu.
Contohnya : seseorang
cenderung memperoleh nilai rendah misalnya 5 atau 4 dalam ujian-ujian
semesternya, misalnya bahwa para guru di sekolahnya menganggapnya ia bodoh. Ia
merasa pula bahwa karena ia dinilai bodoh maka ia kurang di hargai para
gurunya. Karena merasa kurang di hargai, siswa tersebut menjadi murung. Jadi
disini perasaan diri sendiri seseorang merupakan pencerminan diri penilaian
orang lain (looking-glass self)
Salah satu peranan dikaitkan dengan sosialisasi
oleh teori george herbert mead.l dalam teorinya yang diuraikan dalam buku mind,
self, and society (1972), mead menguraikan tahap-tahap pengembangan secara
bertahap melalui interaksi dengan anggita masyarajat lain. Menurut mead
pengembangan diri manusia ini berlangsung melalui beberapa tahap play stage,
tahap game stage, dan tahap generalized other.
Play stage = seseorang
mulai belajar mengambil pernana orang-orang yang berada di sekitarnya atau bisa
di sebut tahap meniru
Game stage = anak tidak
hanya telah mengetahui peranan yang harus dijalankannya, tetapi telah pula
mengetahui peranan yang harus dijalankan oleh orang lain dengan siapa ia
berinteraksi.
Generalized other =
seseorang diangap telah mampu mengambil peran yang dijalankan orang lain dalam
masyarakat.
Sosialisasi merupakan proses yang berlangsung
sepanjang hidup manusia. Dalam kaitan inilah para pakar berbicara mengenai
bentuk-bentuk sosialisasi, Seperti sosialisasi setelah masa kanak-kanak,
pendidikan sepanjang hidup, atau pendidikan berkesinambungan
Light et al. (1989 : 130)
mengumumkan bahwa setekah sosialisasi dini yang dinamakan sosialisasi primer
kita jumpai sosialisasi sekunder.
Berger dan luckmann
(1967) mendefinisikan sosialisasi primer = sosialisasi pertama yang dijalani
individu semasa kecil melalui mana ia menjadi anggota masyarakat
Sedangkan sosialisasi sekunder mereka
mendefinisikan sebagai proses berikutnya yang memperkenalkan individu yang
telah disosialisasikan kedalam sektor bary dari dunia objektif masyarakatnya.
Sosialisasi perimer berakhir apabila konsep tentang orang lain pada umumnya
telah berentuk dan tertanam dalam kesadaran individu. Karena manusia adalah
mahluk sosial, mereka berinteraksi dengan yang lain tidak selamanya interaksi
itu berjalan dengan baik, terkadang menimbulkan hal-ha lain yang negatif.
Sifat-sifat negatif yang sering ditampilkan itu
disebut prasangka (lrejudice). Prasangka merupakan suatu istilah yang mempunyai
berbagai makna. Namun dalam keitannya dengan hubungan antarkelompok istilah ini
mengacu pada sikap permusuhan yang ditujukan terhadap suatu kelompok tersebut
mempunyai ciri-ciri yang tudak menyenangkan.
Orang yang berprasangka bersifat tidak rasional dan berada
di bawah sadar sehingga sukar diubah meskipun orang yang berprasangka tersebut
diberi penyuluhan.
“Manusia
dan Teknologi”
Manusia
dan teknologi adalah dua kata yang tak bisa dipisahkan pada era modern pada
saat ini. Kita tahu bahwa perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini,
seakan-akan memudahkan dan memanjakan manusia dalam menjalankan aktivitas
kehidupannya. Hubungan manusia dan teknologi ini bisa temui
disetiap aktivitas yang kita lakukan, Manusia tak akan pernah lepas dari sebuah
Teknologi. Sehingga Teknologi saat ini, merupakan bagian dari kebutuhan pokok
yang harus wajib dirasakan dan dinikmati manfaatnya, selain kebutuhan pokok
seperti pangan, sandang, dan papan.
Berkembangnya
teknologi yang semakin pesat saat ini, hal itu tak lepas dari peranan manusia
itu sendiri dalam menciptakan Teknologi-Teknologi yang Baru. Kebutuhan manusia
akan sebuah teknologi baru guna memudahkan manusia dalam beraktivitas merupakan
faktor utama terciptanya teknologi baru. Gaya konsumtif manusia terhadap sebuah
teknologi yang sangat besar inilah, sehingga mendorong manusia-manusia itu
sendiri untuk menciptakan alat teknologi baru. Oleh Karena atas dasar hal inilah, perkembangan
teknologi baru merupakan simbol dari titik majunya peradaban
manusia. Dan hal inilah yang juga menjadi faktor agar manusia dituntut untuk
belajar dan memanfaatkan teknologi itu sendiri, jika ia tidak ingin dikatakan
ketinggalan zaman.
Teknologi
pada intinya adalah alat-alat ciptaan manusia yang ditemukan untuk memudahkan
manusia menjalankan aktivitas kehidupannya. Tetapi pada kenyataannya saat ini,
teknologi tidak hanya memiliki fungsi seperti demikian. Teknologi sekarang
menjelma menjadi bagian hidup dan gaya hidup dari setiap manusia itu sendiri,
banyak fungsi teknologi yang bisa dimanfaatkan oleh manusia. Misalnya Kita tau,
bahwa teknologi pada saat ini bisa memudahkan kita sebagai manusia dalam
berkomunikasi, seolah-olah jarak antara manusia yang satu dengan manusia yang
berada di belahan dunia lain itu sangat dekat. Dimana pada zaman dahulu, hal
ini tidak mungkin bisa dirasakan manusia, atau bahkan berkomunikasi dengan
manusia di belahan dunia lain merupakan hal yang tidak masuk akal saat belum
ditemukannya teknologi seperti yang bisa kita rasakan saat ini.
Sebagai
manusia yang hidup di era modern seperti ini, Disisi Lain teknologi tak hanya
menjadi sebuah benda-benda yang bernilai manfaat positif saja. Tetapi masih
banyak hal juga dari sisi negatif yang perlu ditinjau kembali dan diwaspadai
dari berkembangnya Teknologi saat ini. Sebab benda-benda teknologi tak hanya
memudahkan kita manusia, tetapi sekarang seolah-olah manusia diperbudak oleh
sebuah Teknologi. Jika adateknologi
baru, kita manusia cenderung akan ingin mengetahui, menggunakan, dan
membeli produk teknologi baru tersebut. Sehingga keingintahuan kita sebagai
manusia, yang paradigmanya "manusia perlu teknologi” sekarang telah berubah
menjadi "manusia sangat butuh Teknologi”. Dari hal ini, dapat disimpulkan
di era sekarang.
Manusia
telah dijajah oleh Perkembangan teknologi, bahkan contoh yang lainnya ada
beberapa manusia yang merasa bahwa dirinya tidak bisa hidup tanpa teknologi. Terutama
teknologi alat komunikasi, misalnya Gadgetatau
BlackBerry yang memudahkan mereka untuk bersosialisasi dengan Manusia yang
lainnya. Dimana setiap berpergian kemanapun, sebelum melakukan aktivitas
apapun, manusia cenderung tidak akan pernah lupa menggenggam Gadget atau
BlackBerry-nya. Menuliskan semua aktivitasnya dan memandang keasyikan dari alat
teknologi yang dimilikinya. Sehingga suatu saat, bahaya dari teknologi ini
sendiri. Mungkin saja terjadi, sebuah budaya kecenderungan manusia lebih suka
berkomunikasi melalui alat teknologi daripada melalui kehidupan nyata.
Fenomena
perkembangan teknologi dan Manusia saat ini yaitu Teknologi sebagai gaya hidup,
merupakan sebuah kiasan bagi manusia itu sendiri sebagai pengguna teknologi.
Banyak dari manusia yang mengikuti perkembangan teknologi. Pada dasarnya mereka
hanya ingin menyesuaikan kebutuhan hidupnya dari manfaat perkembangan teknologi
itu sendiri. Dapat dikatakan penggunaan teknologi itu tergantung dengan
kebutuhan penggunanya itu sendiri, sehingga karakter benda teknologi yang
digunakan oleh seseorang, adalah cerminan dari gaya hidup orang itu sendiri.
Tetapi masih banyak juga manusia yang hanya menggunakan teknologi tidak hanya
karena kebutuhannya, tetapi karena Gengsi agar tidak di cap sebagai Manusia
yang ketinggalan zaman. Atau bahkan hanya ingin memiliki benda-benda teknologi
yang kini sedang menjadi tren, sehingga ia hanya ikut-ikutan untuk menggunakan
dan memanfaatkan alat teknologi tersebut.
Teknologi
dan manusia tak akan pernah bisa dipisahkan. Manusia selamanya akan tetap
membutuhkan teknologi dalam memudahkan aktivitasnya. Manfaat dari teknologi
akan bisa dirasakan apabila manusia itu sendiri bijak dalam menggunakannya.
Sehingga Teknologi yang terus berkembang kelak mungkin akan terus membawa ke
kehidupan peradaban manusia yang lebih maju dari era sekarang yang kita alami.
Dan bahkan mungkin dengan teknologi-teknologi kelak yang belum diketemukan, hal
yang saat ini belum tentu bisa kita lakukan sebagai manusia. Mungkin saja suatu
saat bisa kita lakukan atas manfaat dari sebuah penemuan teknologi.
Saran
Kita tidak dapat
menghilangkan ketergantungan kita terhadap teknologi namun kita dapat berlaku
seimbang antara aktivitas dengan teknologi dan aktivitas dengan sesama manusia
karna bagaimanapun juga sesama manusia memiliki keterkaitan dan ketergantungan
terhadap sesamanya. Yang perlu diingat adalah kita harus mengendalikan
teknologi bukan justru kita yang menjadi budak teknologi.
Daftar
Pustaka